oleh : Syaikh Jamil bin ‘Abduh ash-Shilwi hafizhahullah
Nikmat-nikmat dari Allah kepada hamba-hamba-Nya sangatlah banyak, tidak terhitung dan tidak terhingga.
Sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dan jika kalian berusaha untuk menghitung-hitung nikmat Allah pastilah kalian tidak akan bisa menghingganya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar suka berlaku zalim lagi ingkar.” (QS. Ibrahim: 34)
Semua kenikmatan ini adalah datang dari Allah, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apa saja kenikmatan yang ada pada kalian maka itu adalah datang dari Allah.” (QS. An-Nahl: 53)
Dan yang paling mulia dari sekian banyak nikmat ini adalah nikmat Islam. Allah telah menyempurnakan nikmat ini, melengkapkannya, dan meridhainya bagi kita sebagai agama. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah ridha Islam sebagai agama bagi kalian.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Maka dengan nikmat dari-Nya itulah kalian menjadi bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran: 103). Artinya yaitu dengan sebab nikmat islam.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian serta apa-apa yang telah diwahyukan kepada kalian yaitu al-Kitab dan al-Hikmah untuk menasihati kalian. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 231)
[diterjemahkan dari buku beliau ‘al-Islam, an-Ni’mah al-Kubra, wa Dhidduhu al-Khasarah al-Kubra’ yang dihadiahkan oleh seorang saudara kami fillah, hal. 3]
Keterangan :